Pemerintah Ekuador Ingin Jalin Kerja Sama Pertambangan

16-08-2017 / KOMISI VI
Pemerintah Ekuador sangat menginginkan Indonesia mau bekerja sama mengelola pertambangan. Saat ini Ekuador punya tambang tembaga yang belum dikelola. Bila Pemerintah Indonesia mau menjalin kerja sama, akan ada berbagai kemudahan yang diberikan Pemerintah Ekuador.
 
 
Demikian dikemukan Anggota Komisi VI DPR RI Endnag Srikarti Handayani sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR yang mendengarkan pidato Presiden, Rabu (16/8/2017). Sebelumnya, politisi Golkar ini sudah berkunjung ke negara Amerika Latin beberapa waktu lalu. “Ekuador kaya dengan tambang. Saat saya melakukan kunjungan kerja ke sana, saya sampaikan bahwa Indonesia luar biasa. Selain punya teknologi satelit, Indonesia juga punya BUMN yang bekerja di semua sektor. Pemerintah Ekuador ingin sekali bekerja sama dengan Indonesia,” ungkapnya.
 
 
Pemerintah Ekuador akan memberi akses kemudahan bagi Pemerintah Indonesia bila ingin menyambut tawaran kerja sama ini. Misalnya, kata Endang, Pemerintah Ekuador siap menyediakan lahan yang memadai untuk mengelola sumber pertambangan di sana. Bahkan, Pemerintah Indonesai bisa diberikan fasilitas pajak yang bisa dikompromikan untuk kerja sama ini.
 
 
“Ekuador sangat tertarik bisa bekerja sama dengan Indonesia. Bahkan, kalau membawa bahan baku dan peralatan dari Indonesia akan dibantu kemudahan. Saya pikir kerja sama ini perlu segera ditindaklanjuti. Mereka sedang menunggu. Bolanya sekarang ada di Indonesia. Termasuk kerja sama eksplorasi timah,” ungkap Endang.
 
 
Menurut Endang, Ekuador juga siap menerima hasil tembaga siap jadi dari hasil pengelolaan bahan baku yang ada di Ekuador. Selama ini tambang tembaganya belum mampu dieksplorasi. Untuk itu, Ekuador juga siap menjadikan Indonesia sebagai guru. “Mereka juga sedang menunggu Krakatau steel yang bajanya dinilai luar biasa dan minta diimpor dari Indonesia. Walau pun di sana bahan bakunya ada, tapi tidak bisa mengelola,” sambung Endang lagi.
 
 
Kerja sama riset juga dibutuhkan Pemerintah Ekuador dalam bidang perikanan, peternakan, dan perumahan. Pemerintah Ekuador siap mengirim delegasinya untuk belajar di Indonesia. “Mereka sangat terbuka bila Indonesia ingin mengajari bagaimana mengelola sumber-sumber daya ekonomi. Rakyat Ekuador bisa belajar ke Indonesia. Ekuador berharap Indonesia menjadi gurunya,” tutup Endang. (mh,mp) foto: Iwan/od.
BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...